Pages

Monday, May 7, 2012

Kerusakan Akibat Merokok Terjadi Dalam Hitungan Menit !

Kerusakan Organ Tubuh akibat dari Merokok
Para ilmuwan melaporkan asap rokok mulai menyebabkan kerusakan genetika dalam 15-30 menit setelah dihisap. Penemuan ini mengubah pandangan sebelumnya bahwa merokok akan berdampak pada kesehatan setelah beberapa tahun.

Dalam laporan, yang diterbitkan Sabtu kemarin itu, dinyatakan kalau efek dari rokok sangat cepat. "Setara dengan langsung menyuntikkan senyawa berbahaya ke darah," demikian tertera dalam laporan dalam jurnal Chemical Research in Toxicology yang diterbitkan American Chemical Society tersebut.

Ilmuwan pun melakukan eksperimen dengan 12 relawan perokok untuk mendeteksi kandungan polutan PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon) yang dibawa asap rokok. Mereka menemukan bahwa PAH tipe phenanthrene dengan cepat membentuk racun dalam darah dan merusak DNA. Studi itu menyebutkan, "Kerusakan tersebut menyebabkan mutasi yang berujung pada kanker."

Parahnya, racun dalam level maksimal terbentuk dalam waktu yang cukup mengejutkan, yakni 15-30 menit setelah relawan selesai merokok.

"Penelitian ini adalah penelitan pertama yang menyelidiki metabolisme manusia atas PAH tanpa intervensi sumber polusi lain, beda halnya seperti polusi udara atau diet. Hasil ini layaknya dijadikan peringatan keras kepada mereka yang sedang mempertimbangkan untuk merokok," demikin anjuran dalam laporan ini. Penelitian ini adalah studi pertama yang merinci bagaimana substansi tertentu dalam tembakau menyebabkan kerusakan DNA yang terkait dengan kanker.

Kanker paru-paru menyebabkan hilangnya 3.000 nyawa per hari di dunia, 90 persen berhubungan dengan rokok. Merokok juga terkait dengan 18 tipe kanker. Penderitanya bukan hanya orang yang secara aktif merokok, tapi juga orang-orang di sekitar perokok. (ScienceDaily, Discovery News)


Sumber :
Cahyafitri, Raras: National Geographic Indonesia, Januari 2011.

Tuesday, May 1, 2012

Perokok Menthol Lebih Mudah Terkena Stroke

Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengancam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penelitian terbaru menunjukkan, rokok meningkatkan risiko terkena stroke, dan ancaman terbesar adalah pada mereka yang menghisap rokok mentol.
 
Seperti dimuat jurnal Archives of Internal Medicine, peneliti menyatakan mereka yang memilih rokok mentol cenderung berisiko lebih besar terkena stroke ketimbang penghisap rokok non-mentol.
 
Menurut studi para ilmuwan Kanada ini, risiko stroke yang lebih nyata ditemukan pada perokok mentol perempuan dan mereka dari keturunan non-Afrika.Penulis studi itu pun menyarankan agar rokok mentol benar-benar dihindari guna menekan risiko stroke. Dan satu hal yang penting, semua jenis rokok haruslah dihindari karena dapat menimbulkan risiko penyakit."Semuanya memang buruk, semuanya sudah dikatakan. Dari perspektif reduksi bahaya, studi ini menyarankan untuk menghindari rokok setidaknya jenis mentol," kata Nicholas Vozoris, petugas klinik di St. Michael’s Hospital di Toronto, Kanada.Dalam studinya, Vozoris menggunakan informasi yang diambil dari survei gaya hidup dan kesehatan yang mencakup 5.028 perokok dewasa. Survei itu dilakukan antara 2001 sampai 2008.Secara keseluruhan, sebanyak 26 persen responden menyatakan mereka biasa menghisap rokok mentol, dan sisanya menghisap rokok non-mentol.Beberapa ahli berpendapat, mentol mempermudah orang untuk mulai belajar merokok dan lebih sulit untuk berhenti, sebab rasanya menyamarkan kerasnya aroma tembakau.Di antara penghisap rokok mentol, sebanyak 3,4 persen mengatakan mereka pernah menderita stroke. Sementara itu, sebanyak 2,7 persen perokok tanpa mentol terserang stroke.Setelah memperhitungkan beberapa faktor seperti jenis kelamin, suku dan usia perokok serta jumlah rokok yang dihisap, Vozoris menyimpulkan bahwa penghisap rokok mentol berisiko dua kali lipat terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang merokok non-mentol. Perbedaan tersebut sangat jelas pada kaum perempuan dan perokok dari suku selain Afro-Amerika.Di antara peserta studi, stroke tiga kali lebih umum ditemukan di kalangan penghisap rokok mentol. Walau begitu, Vozoris mengatakan studi tersebut tak bisa membuktikan rokok mentol saja mengakibatkan peningkatan resiko stroke, dan bukan perbedaan tak terukur antara penghisap rokok mentol dan tanpa mentol.Studi tersebut juga menyatakan, rokok mentol tidak berkaitan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru kronis atau pun serangan jantung dibandingkan dengan rokok standar.Presiden American Heart Association (AHA) dan Direktur Bagian Kardiologi di Johns Hopkins University School of Medicine Gordon Tomaselli berpendapat, studi tersebut telah memperlihatkan keterkaitan antara kebiasaan merokok mentol dan risiko stroke, tetapi tidak berhubungan dengan tekanan darah tinggi.Menurut Vozoris, mungkin saja kandungan mentol pada asap rokok memiliki efek yang lebih buruk pada pembuluh darah, terutama pembuluh yang memasok oksigen ke otak.

Sumber :
TribunNews.com