Majalah Sebagai Koleksi Di Perpustakaan
ADESIMA QISTEE PERMATA
ADESIMA QISTEE PERMATA
E-mail: adesima.qistee.permata@students.usu.ac.id
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Kajian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman seleksi bahan pustaka pada
perpustakaan. Karena seleksi bahan pustaka adalah suatu proses mengidentifikasi
bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang sudah ada di
perpustakaan, maka seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu
dilakukan karena berhubungan dengan mutu perpustakaan yang bersangkutan. Suatu
perpustakaan tidak akan ada artinya apabila koleksi yang ada tidak tersedia
sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Semua bahan pustaka hendaknya dipilih
secara cermat, disesuaikan dengan standar kebutuhan pemakai perpustakaan dalam
suatu skala prioritas yang telah ditetapkan dan mencakup persyaratan. Saat ini
permasalahan di tahap seleksi ini masih belum diperhatikan serius oleh
pustakawan dan masih sangat rentan luput oleh pengawasan.
Pengembangan
koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan
untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan.
Sebelumnya muncul istilah seleksi buku. Buku dalam pengertian yang lebih luas mencakup monografi, majalah, bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya. Pengembangan
koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi perpustakaan bertujuan agar koleksi
tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu
mencukupi. Mutu perpustakaan dibentuk oleh kegiatan pengembangan koleksi ini. Proses
pemilihan bahan pustaka merupakan kegiatan yang harus dibatasi oleh tujuan dan
sarana yang ingin dicapai perpustakaan. Dimana kegiatan pemilihan bahan pustaka
merupakan proses mengevaluasi bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan
kebijakan perpustakaan. Kemampuan pengguna yang dilayani, dana, tenaga, dan
pengolah yang tersedia di perpustakaan.
Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menambah
koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan
pengguna yang berubah dan tuntutan pengguna masa kini serta masa mendatang. Tujuan
pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan
kondisi serta kebutuhan pengguna agar perpustakaan dapat secara berencana
mengembangkan koleksinya. Dan pengembangan koleksi terdiri dari beberapa
tahapan termasuk tahapan seleksi. Tahapan seleksi bahan pustaka
dilakukan untuk keberhasilan kegiatan pengembangan koleksi. Seleksi bahan
pustaka merupakan langkah penting untuk menciptakan mutu koleksi yang memiliki
kualitas. Menurut Soedibyo (1998 : 301), menyatakan bahwa ”Book selection” adalah
seleksi pemilihan atas buku-buku yang diambil serta diyakini akan berguna bagi
perpustakaan dimana kita bertugas.”
II. KAJIAN PUSTAKAWANAN
Menurut Sulistyo_Basuki (1991 : 427)
pengertian pengembangan koleksi lebih ditekankan pada pemilihan buku. Pemilihan
buku artinya memilih buku untuk perpustakaan. Pemilihan buku berarti juga
proses menolak buku tertentu untuk perpustakaan. Selanjutnya pengertian
pengembangan koleksi mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
bidang kepustakawanan. Pengembangan koleksi, seleksi dan pengadaan menjadi
istilah-istilah yang saling melengkapi. Pengembangan koleksi adalah awal
dari pembinaan koleksi perpustakaan bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan
kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi. Mutu perpustakaan
dibentuk oleh kegiatan pengembangan koleksi ini. Menurut Siregar (1998 : 6)
dalam melaksanakan seleksi bahan pustaka hendaknya memperhatikan pedoman dalam
penentuan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain :
1. Relevansi (kesesuaian)Pemilihan dan pengadaan bahan pustaka terkait dengan kepuasan pengguna yang direlevansi dengan kebutuhan pengguna.
2. Kelengkapan.Koleksi perpustakaan tidak hanya terdiri dari buku-buku teks saja tetapi juga menyangkut bidang ilmu lain yang berkaitan dengan bahan penelitian.
3. Kemuktahiran.Perpustakaan harus selalu mengadakan pemburuan dalam koleksi, sehingga informasi yang disajikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh kemuktahiran koleksi tersebut dapat dilihat dari tahun terbit.
4. Kerjasama.Perlunya kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pengembangan koleksi berjalan dengan baik. Dalam kerjasama ini melibatkan beberapa pihak yang berkompeten agar koleksi yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
5. Alat bantu seleksi.Untuk memudahkan mengetahui informasi koleksi secara lengkap hendaknya pemilihan koleksi menggunakan alat bantu yang tepat.
Dalam pemilihan
bahan pustaka harus memiliki beberapa prinsip, dan mampu memenuhi kebutuhan
pengguna secara efisien dan optimal. Menurut Soeatimah (1992:76) ada empat
prinsip dalam pemilihan bahan pustaka yang harus di pilih secara cermat dan
disesuaikan dengan :
a. Minat
dan kebutuhan masyrakat pemakai.
b. Tujuan
fungsi dan ruang lingkup layanan perpustakaan.
c. Kemajuan
pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti yang positif.
d. Pustaka
yang mmenuhi kualitas dan persyaratan.
Dalam buku Pedoman
Pembinaan Koleksi Perpustakaan (Siregar 1999 : 86) dan pengetahuan Literature
dinyatakan bahwa adapun cara pemilihan bahan pustaka adalah :
1. Pemilihan
dilakukan berdasarkan sarana pengguna perpustakaan.
2. Pemilihan
buku dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat bantu pemilihan buku.
3. Pemilihan
buku dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi buku secara langsung.
4. Berdasarkan
hasil pembicaraan atau diskusi tentang buku yang dikelompokkan dari kelompok
diskusi atau media komunikasi.
Setiap
perpustakaan memiliki struktur organisasi tersendiri, sehingga dalam menentukan
seleksi bahan pustaka atau struktur organisasi. Secara garis besar alat bantu
seleksi bahan pustaka terdiri atas dua bagian :
1. Alat Bantu Seleksi
Yaitu
alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah bahan pustaka
diseleksi. Karena informasi yang diberikan dalam alat bantu tersebut tidak
terbatas pada data bibliografis, tetapi juga mencakup keterangan lain
diperlukan untuk mengambil keputusan. Informasi ini bisa diberikan dalam bentuk
notasi singkat saja, bisa berupa tinjauan (review) dengan panjang dan bervariasi.
Contoh alat bantu seleksi yaitu :
a.
Tinjauan buku/bahan pustaka lain
b. Daftar
judul untuk jenis perpustakaan tertentu ( core, list, subjek tertentu atau
kelompok tertentu).
c. Katalog
Perpustakaan dan Indeks, misalnyabook review indeksdansebagainya.
2. Alat indeks dan verifikasi
Yaitu
alat bantu seleksi yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan pustaka
(kadang-kadang dengan harga) alat seperti ini di pakai untuk mengetahui judul
yang telah diterbitkan atau yang akan di terbitkan dalam bidang subjek tertentu
alat bantu ini dapat dipakai untuk mengetahui verifikasi apakah judul atas nama
pengarang, beberapa harganya, tebitan berseri atau bahan pandang dengar, masih
ada dipasaran dan verifikasi atau tidak.
Untuk melakukan
pemilihan bahan pustaka di perlukan alat bantu seleksi. Menurut Sulistyo-Basuki
(1991 : 432) karena seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu
dilakukan dan berhubungan dengan mutu perpustakaaan yang bersangkutan, alat
bantu seleksi antara lain: Silabus mata kuliah, Katalog penerbit/berita buku,
Bibliografi, Daftar perolehan buku, Tinjauan dari resensi buku, Iklan dan selebaran terbitan baru, Book inprint, Pangkalan
data, dan Situs Web.
Proses pemilihan
bahan pustaka ini merupakan kegiatan yang harus dibatasi oleh tujuan dan sarana
yang ingin dicapai perpustakaan. Dimana kegiatan pemilihan bahan pustaka
merupakan proses mengevaluasi bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan
kebijakan perpustakaan. Jadi, dasar-dasar penyeleksian bahan-bahan pustaka
adalah untuk melayani pengguna, pengguna lain yang lebih luas dan melayani
generasi mendatang. Dalam hal ini, yang berhak melakukan penyeleksian adalah
personalia, (Sulistyo, 1991:38) yang mencakup: Pustakawan, Spesialis sujek
termasuk guru, Toko buku, Komisi perpustakaan dan Anggota lain.
III. PEMBAHASAN
Dalam proses penyeleksian melibatkan proses decision-making,
pengambilan keputusan bahan apa yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Di
sebagian perpustakaan, penyeleksian dibantu oleh pengguna (user)
seperti pada perpustakaan industri dan perpustakaan institusi pendidikan.
Menurut Maurice B.Line (1992), ada dimensi lain yang harus diketahui dalam
proses penyeleksian yaitu, bagaimana proses pelayanan perpustakaan hanya melayani penggunanya atau melayani semua pengunjung
Koleksi perpustakaan harus terbina dari suatu seleksi yang
sistematis dan terarah disesuaikan dengan tujuan, rencana, dan anggaran yang
tersedia. Pustakawan harus mengetahui apa tujuan perpustakaan dan siapa
pemakainya. Pada tahap penyeleksian (Sulistyo, 1991: 40) ada delapan kategori
yang harus diperhatikan : (a) Sumber-sumber terkini untuk In-print books; (b) Katalog, Flyer dan iklan-iklan
dari penerbit; (c) Review/resensi bahan-bahan pustaka terkini; (d) Bibliografi
Nasional; (e) Bahan-bahan pustaka terbaik yang direkomendasikan; (f) Bibliografi
subjek; (g) Katalog Online; dan (h) Selection
aids bagi microform.
Koleksi bahan
pustaka majalah ini cocok dilayankan di semua perpustakaan, seperti
Perpustakaan Umum, Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan
Khusus dan Perpustakaan Sekolah. Koleksi
bahan pustaka majalah ini sangat cocok untuk semua kalangan. Jika Perpustakaan
melayankan koleksi majalah ini, maka akan menambah minat pembaca, karena dapat
digunakan sebagai sumber informasi maupun hiburan. Sebagai contoh, Perpustakaan
USU melayankan majalah Tempo sebagai koleksi perpustakaannya.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan, Pada prinsipnya pengadaan bahan pustaka di setiap perpustakaan
merupakan salah satu bagian dari pekerjaan perpustakaan yang mempunyai tugas
mengadakan dan mengembangkan koleksi-koleksi yang menghimpun informasi dalam
segala macam bentuk, seperti majalah yang telah dijelaskan diatas. Jadi dalam
proses penyeleksian melibatkan proses
decision-making, yaitu pengambilan keputusan bahan apa yang akan dijadikan
koleksi perpustakaan.
Hendaknya kebijakan tentang penyeleksian ini harus selalu
disempurnakan sesuai perkembangannya. Singkatnya dalam pemilihan bahan pustaka
hendaknya memperhatikan minat dan kebutuhan masyarakat, bahan yang dipilih
harus mutakhir, bahan yang memenuhi kualitas
persyaratan dan sesuai dengan tujuan, fungsi dan ruang lingkup perpustakaan.
V. DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, M, Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan.
Pemustaka
“Pengadaan Bahan Pustaka.” 26 Januari 2010, http://www.pemustaka.com/pengadaan-bahan-pustaka.html
No comments:
Post a Comment